Klik disini untuk Masuk Web saya

Minggu, 28 Februari 2010

Tugas Pengantar Web Science(1)

Dua Juta Diploma dan Sarjana Menganggur
Keterampilan Nonakademis Faktor Penentu
Jumat, 19 Februari 2010 | 03:19 WIB

Jakarta, kompas -
”Nilai indeks prestasi kumulatif boleh saja tinggi. Tetapi, tanpa soft skill itu tidak akan ada artinya. Barangkali, paradigma pendidikan kita yang harus diubah sehingga perguruan tinggi bisa ikut memacu soft skill ini dan mengakomodasi kebutuhan dunia kerja,” kata Aditia.

"Banyak perusahaan yang setiap tahun mencari karyawan baru yang memiliki motivasi yang kuat dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang dunia kerja. Sayangnya, faktor-faktor ini yang sering menjadi kendala bagi para lulusan perguruan tinggi," kata Aditia.
Selain karena tidak memiliki keterampilan, sejak awal langkah untuk memasuki dunia perguruan tinggi juga sudah keliru. Berdasarkan hasil riset Inti Indonesia, menurut Sudino Lim, banyak calon mahasiswa yang cenderung memilih program studi hanya berdasarkan tren yang ada. Jika tidak karena tren, faktor pemilihan perguruan tinggi lebih karena atas permintaan orangtua atau keluarga dan pengaruh teman sebaya. ”Ini yang menjadi awal penyebab ketidaksiapan mereka untuk menghadapi tantangan dan tuntutan dunia kerja,” kata Sudino. (LUK)


Komentar saya adalah..
Di dalam dunia kerja saat ini, indeks prestasi bukan menjadi sebuah tolak ukur dalam mendapatkan suatu pekerjaan.karena memang indeks prestasi hanya menjadi sebuah standar baku / wajib dengan rata2 perusahaan mengambil nilai IPK diatas 2,75. Jadi yang membedakan antara para mahasiswa adalah skill dalam bekerja. Banyak saat ini mahasiswa yang mendapat nilai IPK tinggi tapi belum mendapat pekerjaan dikarenakan bukan sebuah jaminan untuk dapat survive di era globalisasi sekarang ini..

Sebagai contoh adalah di dalam dunia IT. sering kali mahasiswa yang sudah lulus kuliah, setalah menghadapai tantangan dunia kerja hanya bisa *terdiam* a.k.a tanpa skill yang memadai. jadi, bagi teman2 sekalian kalo bisa mulai sejak dini untuk bisa mengasah skill masing2. baik itu dalam bidang jaringan, database, dll. fokuskan pada satu bidang agar nantinya bisa benar2 menjadi seorang IT yang kompatibel.selain itu, sertifikat dari luar kampus juga sangat mendukung untuk dapat mendongkrak nilai jual di dunia kerja. apalagi kalo sertifikat itu bertaraf internasional. seperti CISCO,SAP,TOEFL dll.

Kesimpulan saya, jangan hanya belajar semua hal itu dari kampuz, tetapi cobalah untuk mempelajari sesuatu tentang IT di luar kampuz. coz dr kampuz juga hanya mengajarkan dasarnya saja, tidak untuk di perdalam.kalo ingin perdalam, ya mesti sering2 buka internet dan bertanya sama mbah gugel :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar