Klik disini untuk Masuk Web saya

Minggu, 28 Februari 2010

Tugas Pengantar Web Science(2)

Kejujuran Semakin Memudar
Penjiplakan, Puncak Gunung Es
Jumat, 19 Februari 2010 | 03:49 WIB

Jakarta, Kompas -
Kegiatan jiplak-menjiplak karya ilmiah merupakan puncak gunung es ketidakjujuran dalam jagat pendidikan. Skripsi mahasiswa yang sebagian merupakan jiplakan dengan cara copy/cut and paste, serta contek-mencontek dalam ujian, sudah dianggap lumrah.

Dengan demikian, ketidakjujuran itu sudah merambah hampir ke semua jenjang pendidikan. ”Ketidakjujuran ini sudah holistik, mengakar, merambah keluarga, masyarakat, dunia pendidikan, dan pemerintahan. Ini cermin dekadensi moral,” ujar Dr William Chang, pakar etika sosial, alumnus Universitas Gregoriana dan Universitas Lateran (Roma), saat dihubungi Kompas, Kamis (18/2).


Komentar saya ...
Kejujuran itu adalah harga istimewa yang seharusnya dimiliki oleh setiap manusia..
mengapa?
karena jujur selalu terkait dengan percaya.kejujuran dan kepercayaan adalah suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.. jujur adalah sebuah sebab, maka kepercayaan adalah akibatnya. jadi bila berbuat jujur, maka kita akan mendapatkan sebuah kepercayaan dari orang lain. banyak yang bilang, katakanlah dengan jujur walaupun itu terasa pahit.saya rasa itu benar bila melihat kejujuran yang makin menipis dimiliki oleh manusia pada zaman ini.
Di setiap ajaran agama,tanpa terkecuali, mengajarkan dan menanamkan nilai kejujuran. bahkan dari sedari kecil pun, orang tua kita pun selalu mengingatkan agar di masa depan kelak menjadi orang yang jujur.
ironisnya, setelah dewasa dan didunia pendidikan, nilai kejujuran itu seakan memudar..
apakah ini sebuah tuntutan zaman? atau karena adanya era globalisasi yang membuat persaingan menjadi tidak sehat untuk mendapatkan sebuah pekerjaan?
kita tidak bisa menyalahkan juga sifat manusia itu sendiri yang tidak jujur, karena manusia juga memiliki hawa nafsu dan khilaf.
lalu seharusnya apa yang harus diubah?
manusia diberi akal pikiran oleh tuhan untuk dapat berpikir dan membedakan antara yang benar dan yang salah. maka yang memegang peranan penting untuk merubahnya adalah sebuah sistem.ibarat dalam pertandingan sepakbola,yang mengatur jalannya pertandingan adalah seorang wasit. wasit disini diibaratkan sebuah sistem. jadi sistem yang baik akan memberikan hasil yang baik pula.
sama halnya di dalam dunia pendidikan, bila sistem pendidikan di negeri ini baik dan tegas. maka bukan tidak mungkin dunia pendidikan saat ini tidak kacau balau seperti ini.
sudah banyak contoh yang terjadi, banyak para mahasiswa yang ingin membuat skripsi dengan cara mengambil *jalan pintas*, padahal skripsi itu sendiri adalah faktor penentu atau bisa dibilang salah satu usaha kita untuk dapat memberikan hasil karya yang terbaik didalam dunia kampuz.Di pembuatan skripsi ini akan terlihat orang yang benar2 sabar dan tekun dalam pengerjaan karyanya.
Nah, bila pembuatan skripsi saja menggunakan jalan pintas, bagaimana nanti menghadapi dunia kerja yang benar2 menguatamakan kesabaran , ketekunan dan etos kerja??
Bila melakukan sebuat plagiatpun, sebenarnya sudah ada hukum yang menegaskan didalam UU hak cipta.dan bisa dikenakan hukum pidana -.-

kesimpulan : pekerjaan merupakan unsur utama produksi untuk memenuhi hak hidup, hak keluarga, dan masyarakat guna
mendorong fungsi produksi dalam mengoptimalkan sumberdaya. bila dari awal sudah dijalankan dengan tidak jujur, maka segala aktivitas kerja tidak akan berjalan optimal :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar